Minggu, 11 April 2010

Kalau Nama Anak 'Blonthang Blontheng'

Transit Di Frankfurt
Umumnya orang Indonesia tidak memiliki nama keluarga (Family Name), kecuali beberapa daerah saja yang sudah mencantumkan nama keluarga (Marga / Family Name). Mungkin, dulunya orang Indonesia (baca : Jawa) tidak pernah berpikiran akan pergi keluar negeri sehingga kalau bikin anak cukup diberi nama sederhana tanpa mencantumkan siapa nama orang tuanya. Hanya orang Batak, Manado dan Maluku saja yang memiliki visi jauh kedepan sehingga namanya selalu diikuti nama keluarga seperti Sembiring,  Siregar, Lubis, Manuputty, Manuhutu dan lain lain. Lebih celaka lagi nama nama orang Sumbar (Sumatera Barat), biasanya cuma satu kata saja Fahrizal, Afrizal, Rini dan lain lain.


Counter Lufthansa Frankfurt
Nah, kalau anda punya anak yang bernama satu suku kata atau lebih dari satu suku kata tetapi tidak ada nama keluarga sama sekali, siap siap saja untuk mendapat masalah pada saat pemeriksaan imigrasi di airport manapun di luar negeri. Kebanyakan semua staff imigrasi akan membandingkan nama anak anak dengan nama ayahnya. Kalau ayahnya Perdamaian Sihombing maka anaknya sudah pasti Tigor Sihombing dan Renita Sihombing. Aman …. Bisa langsung lenggang kangkung masuk ke Negara tujuan. Itulah sebabnya kenapa orang yang mau Umroh atau berangkat haji ke Saudi Arabia selalu ada tambahan nama Bin atau Binti diakhir nama yang tertulis di passtportnya.


Schiphol Airport Amsterdam
Passport anak saya berakhiran Pertiwi dan satu lagi Kartikasari sedangkan ayahnya jelas nama Jawa pakai akhiran 'O'. Semua berbeda dan membingungkan petugas. Who is Mr Pertiwi ? Who is Mr Kartikasari ?, selalu diulang ulang pertanyaan ini sambil menatap saya dengan tajam dan terkadang cengar cengir. Kemungkinan si petugas imigrasi mengira saya sindikat jual beli manusia dan kemungkinan juga kagum dengan diri saya yang dianggap 'wanita perkasa' punya suami tiga orang sekaligus, Mr Ardianto, Mr Pertiwi dan Mr Kartikasari. Siapa tahu kan …. abis cengar cengir sih.


Ngantri Full Body Scan
Schiphol Airport
Untungnya saya selalu membawa akta kelahiran anak anak dan surat nikah kemanapun saya bepergian. Tinggal tunjukkan ke petugas imigrasi sebentar semua langsung beres. Beberapa hari sebelumnya kawan saya yang tidak pernah membawa akta kelahiran sempat  tertahan hampir 3 jam di Schiphol Airport. Ada juga kawan yang nyaris dideportasi oleh petugas Imigrasi Frankfurt Airport karena tidak bisa membuktikan anak anak yang dibawanya adalah anak kandung sendiri, bukan anak hasil menculik yang akan diperjual belikan.

"Dik ….nama dua anak kita selalu bikin masalah di airport karena nggak ada family namenya, Mulai sekarang jangan membuat kesalahan lagi ya… , nanti sesampai di Hotel kita bikin satu lagi lengkap dengan family name". Langsung saya jawab : "Iya …. Iya….. iya ……"


Baca Juga :

3 komentar:

  1. Saya baca artikel ini, karena isinya menarik dan bermanfaat untuk kita. Betul, kalau anda masuk negara lain maka nama anak-anak akan menjadi perhatian bagi petugas imigrasi pelabuhan, Seperti Schiphol.

    Eropa dan khususnya Belanda memang sangat teliti dalam soal ini, bukan saja untuk pendatang atau turis di negeri itu, teteapi untuk “burger-nya” sendiripun pemerintah sangat ketat. Bukan hanya utk urusan terorisme atau penculikan saja, tetapi untuk registrasi warga negaranya Family name atau nama keluarga tercatat paling utama.

    Contoh seperti Jan Frank Classen, maka pada surat-surat dokumen penting akan tercatat J F Classen. Nama Classen akan tertera di seluruh komputer di negeri itu, jadi kalau kita datang ke Walikota atau rumah sakit utk urusan sesuatu, maka petugas akan berpegang :

    1. nama keluarga atau family name
    2. tanggal dan tahun lahir
    3. alamat /tempat tinggal

    Data2 ini tertera di dalam register komputer baik dari urusan Pajak sampai urusan yang kecil-kecil. Hal ini dikarenakan negara ini juga Eropa telah masuk dalam sistem komputerisasi.

    Untuk kita warga negara Indonesia yang tidak terbiasa mencantumkan nama keluarga di akhir nama anak-anak kita, memang akan menemukan permasalahan pada pintu imigrasi pelabuhan negara yang kita datangi.

    Mungkin kita orang Indonesia akan mentertawakannya, yah kita mentertawakan karena memang kita tidak / belum terbiasa dengan sistem komputerisasi yang nyatanya ICT ini penting untuk transparan kerja birokrasi. Kalau saja birokrasi kita memakai sistem ICT maka saya yakin, manipulasi atau korupsi akan bisa diatasi, termasuk masalah kriminalitas.

    Maka itu WNI yang bertempat tinggal baik sementara atau tetap di negeri asing, selalu menambahkan nama keluarga / family name di belakang nama anak-anaknya dan istrinya. Hal ini penting untuk urusan adminstrasi keperluan seorang warga negara. Jadi kalau ayahnya bernama @Singgih Kartosuryo. Maka anak-anak otomatis mengemban Kartosuryo.

    Akan tertera dalam daftar registrasi warga negara sebagai;
    a. Untuk istri = I N Kartosuryo-Jaelani = Imelda Ningtyas Kartosuryo-Jaelani
    Oleh karena Imelda telah menikah dengan Kartosuryo maka Family name suami wajib disandang dibelakang namanya, setelah itu diikuti oleh nama family name dari istri sendiri.

    Kalau suami meninggal dunia, maka kartosuryo akan di coret dalam registrasi secara otomatis, dan tinggallah IN jaelani, janda dari Kartosuryo.
    demikian pun untuk anak-anak, seperti:

    b. B K Kartosuryo = Belinda Kartika Kartosuryo (wanita-anak)
    kalau dia sudah besar dan menikah, maka family name dari ayahnya Kartosuryo akan dicatat dibelakang Family name suaminya. Sama seperti ketika ibunya menikah dengan Kartosuryo.

    Dan satu lagi, Publik akan memanggil nama Pak Kartosuryo sebagai panggilan umum yang resmi, dan bukan Singgih. Kecuali keluarga dan teman2 dekat akan memanggil Singgih.

    Saya sekedar berbagi, karena saya memang hari2nya berkutat dengan masalah ini di Belanda. he he
    Senang membaca artikel Pak Ardianto, mencerahkan utk saudara2 kita di tanah air, bahwa nama keluarga bagi mereka yang menikah adalah sangat penting. Sesederhana apapun nama itu, tetap merupakan simbol adanya suatu keluarga.

    Pak Ardianto, salam kenal.
    Best wishes 2012 yaa. Tetap semangat.
    Tentu aktual vote dari saya.
    Terimakasih

    BalasHapus
  2. kayaknya kalo dikira punya suami 3 nggak mungkin deh, kalo lucu sih mungkin iya tp kalo naksir kayaknya masih jauh, habis di londo sana ceweknya cakep2 sih

    BalasHapus
  3. Last Pharagraph nya LOL bgt, hehehe

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.