Selasa, 05 Januari 2010

Indonesia Kecil Di Terminal 3 Dubai Airport

Ruang Tunggu Terminal 3 Dubai Airport
Banyak Artis Cadel
Di Terminal 3
Setiap kali saya pulang ke Jakarta, setiap kali itu pula saya memilih penerbangan yang transit dulu ke Dubai. Pasalnya kalau langsung Kuwait-Jakarta tanpa transit aduh capeknya bukan main....10 Jam harus duduk di pesawat. Ada rasa bangga saat kita bisa bertemu dengan banyak sekali orang Indonesia di luar negeri, terutama dengan mbak mbak yang sukses mencari devisa buat Indonesia. Hampir seluruhnya wanita, jadi bisa ditebak betapa gaduhnya Gate Keberangkatan menuju Jakarta di Dubai Airport. Philipine juga banyak mengirim tenaga kerja ke Timur Tengah tetapi perbandingan antara wanita dan pria cukup seimbang. Sedangkan negeri kita Indonesia, tenaga kerja yang ngganteng ngganteng paling banter hanya yang terpampang diphoto photo dibawah/samping ini saja. Perhatikan ekspresinya, sumringah ditengah mbak Sri, mbak Ningsih dan mbak Nur  yang cantik jelita.


Ramai - Semua Penumpang
Indonesia
Di Terminal 3 Dubai Airport, terutama disekitar gate keberangkatan pesawat apapun dengan penerbangan ke Indonesia, kita bisa mendengarkan kisah kisah sukses mereka. Kadang kadang terdengar juga beberapa kisah kisah menyedihkan tetapi seringkali kalah meriah dengan keceriaan cerita sukses dinegeri orang. Terminal 3 Dubai Airport benar benar menjadi milik Indonesia, bagaikan Indonesia kecil tempat mereka bertemu kawan lama dan mencurahkan seluruh isi hati. Yang sukses, kalau bicara entah sengaja atau tidak sengaja dimirip miripkan dengan aktris sinetron Cynthia Laura. Setiap mengucapkan satu kalimat selalu disisipkan satu atau dua kata bahasa Inggris dan lidahnya dibuat sedikit cedal. Kadang kadang lupa,  muncul logat Jawa,Sunda,Madura atau Batak yang sangat medok sekali.


Sang Pahlawan Devisa
Saya senang sekali melihat dan mendengar kisah sukses mereka,  wanita wanita perkasa dan sukses ini memang sangat energik dan gesit mondar mandir di Terminal 3 dan berbicara lebih keras dibanding penumpang pesawat dengan tujuan lain. Kalimat kalimat yang diucapkan cukup mengagumkan saya, 'London', 'Heathrow','Lafayette','Frankfurt' dan lain lain. Rupanya mereka pernah diajak keliling dunia oleh 'majikan'nya.
Saya tidak tahu kenapa kata 'Majikan' begitu populer dan banyak dipakai di Gate Kebarangkatan Terminal 3 Bandara Dubai. Secara pribadi saya kurang senang mendengar istilah 'Majikan' dipakai untuk mengutarakan tuan rumah tempat mereka bekerja. Tetapi, yah seperti itulah mereka dibekali 'kosakata' dari Indonesia.


Mudik
Kisah sukses atau belum berhasil memang dengan mudah bisa kita dengar dan saksikan di Terminal 3 Bandara Dubai. Mereka pulang ke Indonesia dengan membawa barang bawaan dan uang yang tidak sedikit. Bahkan, seringkali membawa barang atau uang titipan dari kawan kawannya yang tidak bisa pulang ke Indonesia saat itu. Satu orang bisa membawa tas kopor atau kardus dengan jumlah yang banyak sekali. Mereka bisa bayar biaya overweight yang mahal. Mereka berjuang di luar negeri untuk dirinya dan keluarganya di Indonesia, dan masih harus berjuang lagi begitu mendarat dan menjejakkan kaki di Bandara Soekarno Hatta – Cengkareng. Calo calo banyak sekali di Bandara International Soekarno Hatta Cengkareng dan tahu benar bahwa para pejuang devisa ini banyak membawa uang tunai ke Indonesia.


Pengumuman Yang
Melecehkan
Keceriaan dan kesuksesan mbak Sri, mbak Ningsih, mbak Nur diatas belum tentu berlanjut dengan cerita menyenangkan begitu tiba di Indonesia. Calo calo dan 'oknum' bandara sudah siap menerkam kalau tampak lugu dan bingung di Cengkareng. Saya lebih senang mengatakan 'Oknum' karena orang orang ini bisa masuk masuk sampai kedalam bandara dan benar benar menunggu ditempat strategis didalam bandara sebelum counter imigrasi, terutama didepan escalator (tangga berjalan) menuju ke counter proses imigrasi. Mungkin juga ‘oknum’ bandara yang nyambi menguruskan proses stamp passport karena yang diteriakkan adalah ‘Passport …. Passport ….Antri-antri.....’. Yang lugu dan tidak tahu proses imigrasi menyerahkan passportnya ke calo atau ‘oknum’ ini. 


Calo Bandara Sedang Beraksi
Beberapa kali saya pulang ke Indonesia, beberapa kali pula saya mengalami sendiri betapa tidak menyenangkannya ulah calo atau ‘oknum’ bandara Soekarno Hatta. Yang pernah saya lihat, ada puluhan orang yang dengan lugu menyerahkan passportnya dan menunjukkan selembar kertas. Ada yang ngeyel dan sempat saya tangkap pembicaraannya sepertinya mereka diminta surat ijin cuti dari 'majikan'nya dan surat lapor diri. Apa pula ini ? Entah...enggak ngerti lah kita ...... Pernah juga saya jalan sendiri tanpa anak-anak, eh..tiba-tiba ditanya .......entah ngomong apa dia, enggak saya perhatikan.


Tampaknya si calo atau oknum bandara tadi ngerti, ketika permintaan ditolak dengan cepat minta maaf dan mempersilahkan jalan terus. Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya ikut dihentikan pada saat menuju ke counter imigrasi. Dugaan saya, mungkin mas Ardi dikira Kuli Bangunan atau Sopir yang kerja di Dubai atau mungkin wajah saya yang syahdu dan melankolis ini dianggap salah satu mbak mbak yang kurang sukses di Timur Tengah. Siapa tahu kan …….

11 komentar:

  1. Pak, apakah perlu visa transit juga utk di dubai? tetapi negara tujuan saya bukan dubai.
    di dubai hanya transit beberapa jam saja

    BalasHapus
  2. Kalau beberapa jam saja berarti tidak keluar airpot. Jelas nggak perlu visa untuk transit kecuali anda mau ke kota. Airport Dubai sangat besar sekali dan seperti Mall raksasa. 8 Jam keliling di Airport tidak terasa lama, anda bisa belanja segala macam barang termasuk TV 52 Inch dan Lamborghini Gerardo kalau mau.

    BalasHapus
  3. ha,,ha,,,seru banget ceritanya mas ardi,btul sama di abudaby juga ada indonesia mini juga!!tapi artisnya tuh bukan claudia,,maksudnya mungkin cintya laura yg biasa bilang udah hujaan buuecek gak ada ojek,,wkwkw,,

    BalasHapus
  4. assalam, mas ardi kalau lebih dari 12 jam transit di dubai bisa keluar jalan2 gak, misal ana dari kuwait mau jkt transit di dubai,,klau tau informasi share ya,,he,he,maklum wong udik,,sukron

    ady
    mumareed

    BalasHapus
  5. Kalau anda naik Emirates, Visa bisa apply di udara. Kalau tidak, silahkan apply di airport saja. Banyak counter untuk pengurusan Visa transit sebentar seperti anda dan prosesnya cepat.

    BalasHapus
  6. Assalaamu'alaikum pak Ardi..
    senang sekali bisa ketemu blog bpk ini....byk sekali infonya..
    ya saya juga salutttt banget dengan semua pahlawan devisa kita...
    Pak, saya sekalian mau tanya....krn ada saudara yang tinggal di pakistan mau ke dubai/sharjah untuk pertama kalinya....prosedur apply visanya bgm ya pak?apa hrs tetap ikut aturan dubai visa for indonesian atau aturan dari negara ybs?thanks info baliknya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak cuma ke Dubai, ke negara manapun tata cara ngurus visa sama saja, yaitu datang ke embassy, isi form dan lengkapi persyaratannya saja. Syarat yang umum cukup passport, tiket pesawat pp, dan bukti tempat tinggal atau booking hotel. Beberapa negara minta photo tapi ada juga yang diphoto langsung. Ada yang minta travel insurance tapi banyak yang tidak minta. Ada yang minta surat keterangan kerja dan gaji tapi ada juga yang tidak. Ada yang minta tabungan 6 bulan terakhir tapi banyak juga yang tidak. Jadi, datangin saja embassynya

      Hapus
  7. mas mohon bantuannya, saya akan wisata ke bahrain sendiri, tp di bahrain saya ada teman. yg saya mau tanyakan kalau transit 5 jam di dubai dan ga keluar bandara itu ga butuh visit bisa kan? dan masalah bagasi, kalo kita udh sampai di dubai harus ambil bagasi dulu? atau otomatis bagasi kita udh di transfer ke pesawat lanjutan saya ke bahrain nanti? mohon bantuannya mas, makasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Transit Dubai nggak perlu visa selama anda menggunakan pesawat yang sama, misal Emirates. Kalau ganti pesawat, anda harus mengambil koper koper anda dulu, artinya harus keluar melewati petugas imigrasi. Kalau pesawatnya sama, maka koper anda akan otomatis dipindahkan dan anda cukup langsung menuju terminal keberangkatan tanpa harus keluar dulu.

      Hapus
  8. Pak Ardi, kalau transitny 9jam tp kita gk keluar bandara ap perlu visa transit?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak perlu. Langsung aja ke gate keberangkatan. Kalau keluar baru ngurus visa tsb, bisa diairport.

      Hapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.